jump to navigation

Cara Mengemudi Melewati Bundaran 17 Januari, 2015

Posted by abdurrosyid in Pokoknya Ada Saja.
1 comment so far

Berikut ini beberapa aturan dasar melewati bundaran (roundabout), pada sistem nyetir di kiri seperti di Amerika dan Timur Tengah:

  1. Putuskan mau keluar ke arah mana dari bundaran. Ini akan menentukan posisi lajur dimana Anda akan menempatkan mobil Anda sebelum memasuki bundaran. Jika Anda hendak lurus, maka Anda bisa memasuki bundaran dari lajur kanan atau lajur kedua dari kanan, namun dari lajur kanan lebih aman. Jika Anda hendak ke kanan, maka Anda harus masuk ke bundaran dari lajur kanan. Dan jika Anda hendak ke kiri atau berputar balik maka Anda harus masuk ke bundaran dari lajur kiri.
  2. Menjelang memasuki bundaran, kurangi kecepatan (maksimum 40 km/h), dan bila perlu berhenti, untuk menunggu ada ruang kosong buat masuk kedalam bundaran. Lihat lalu lintas dari sebelah kiri. Jika kosong maka segera masuk.
  3. Anda harus menggunakan lajur di bundaran sesuai dengan lajur dimana Anda memasuki bundaran. Misalnya, jika Anda masuk melalui lajur paling kanan maka Anda harus menggunakan lajur kanan didalam bundaran.
  4. Ketika di bundaran, jangan sekali-kali berpindah lajur.
  5. Ketika di bundaran, jangan menyalip kendaraan besar seperti truk trailer.
  6. Jika Anda hendak lurus, Anda tidak perlu menyalakan lampu isyarat, namun kemudian nyalakan lampu isyarat ke kanan setelah melewati pukul 3. Jika Anda hendak ke kanan, nyalakan lampu isyarat ke kanan. Jika Anda hendak ke kiri, nyalakan lampu isyarat ke kiri dan kemudian lampu isyarat ke kanan setelah melewati pukul 12. Jika Anda hendak berputar balik, maka nyalakan lampu isyarat ke kiri dan kemudian lampu isyarat ke kanan setelah melewati pukul 9. Ingat, matikan lampu isyarat hanya setelah keluar dari bundaran.
  7. Ketika keluar, Anda juga harus menggunakan lajur sesuai dengan lajur yang Anda pakai ketika didalam bundaran. Misalnya, jika didalam bundaran Anda memakai lajur paling kanan maka keluar dari bundaran juga harus menggunakan lajur paling kanan.

Perbedaan Nyetir di Kanan dan Nyetir di Kiri 17 Januari, 2015

Posted by abdurrosyid in Pokoknya Ada Saja.
1 comment so far

Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara, juga di Inggris, orang-orang nyetir di sebelah kanan. Di negara-negara lainnya seperti Amerika dan Timur Tengah, orang-orang nyetir di sebelah kiri. Apa sih bedanya nyetir di kanan dan di kiri?

Pertama, tentu saja posisi pengemudi berbeda. Yang satu di sisi kanan dan satunya lagi di sisi kiri. Ini berdampak pula pada posisi beberapa instrumen lainnya di ruang kemudi, misalnya posisi tuas pemindah transmisi, rem tangan, posisi tuas pengendali lampu, dan tuas pengendali wiper. Jika kita nyetir di kanan, maka tuas pemindah transmisi dan rem tangan ada di sebelah kiri pengemudi, tuas pengendali lampu di sebelah kanan setir, dan tuas pengendali wiper di sebelah kiri setir. Namun jika kita nyetir di kiri, maka kebalikannya. Saya punya pengalaman lucu ketika pertama kali nyetir di kiri. Ketika saya bermaksud menyalakan lampu isyarat lha kok malah wiper yang bergerak-gerak di kaca mobil hehe. Tak tahunya, tuas untuk lampu isyarat ada di sebelah kiri kemudi, bukan sebelah kanan.

Meski demikian, tidak ada perbedaan pada konfigurasi pedal dan lampu isyarat kiri dan kanan. Pedal gas tetap di kanan, dan pedal rem di sebelah kirinya. Demikian pula, tuas pengendali lampu ditarik ke atas untuk memberikan isyarat ke kanan, dan ditarik ke bawah untuk memberikan isyarat ke kiri.

Perbedaan kedua adalah pada posisi mobil di jalan. Jika kita nyetir di kanan, maka lajur kiri adalah lajur lambat sedangkan lajur kanan adalah lajur cepat. Dan pada jalan tunggal dengan arus bolak-balik, kita harus mengemudi di sebelah kiri. Konsekuensi lainnya, jika kita hendak menghentikan mobil di tepi jalan, harus mengambil sisi kiri. Namun jika kita nyetir di sebelah kiri maka berlaku sebaliknya. Ini berdampak pula pada situasi berbelok pada jalan kembar. Jika kita nyetir di kanan, maka belok kiri akan mengambil lintasan terdekat dan dalam banyak kasus bisa langsung meski lampu lalu lintas sedang merah. Namun jika belok kanan maka harus menunggu jalur ke kiri kosong dulu (menunggu lampu menyala hijau) baru kemudian masuk ke jalur kanan. Namun jika nyetir di kanan maka berlaku sebaliknya.

(lebih…)

Tips Dasar Mengemudikan Mobil Transmisi Otomatis 17 Januari, 2015

Posted by abdurrosyid in Pokoknya Ada Saja.
add a comment

Transmisi otomatis membuat mengemudi mobil menjadi lebih praktis, karena kita tidak perlu lagi menginjak pedal kopling dan memindah-mindah gigi transmisi setiap saat. Kita hanya perlu menginjak pedal rem atau pedal gas. Dalam hal ini, disarankan kita hanya menggunakan kaki kanan untuk menginjak salah satu dari kedua pedal tersebut. Dengan demikian, kaki kiri kita nganggur. Jika rem tangan pada mobil transmisi otomatis posisinya ada di kaki kiri (bukan disamping kursi seperti pada umumnya), maka kita bisa menggunakan kaki kiri kita untuk menekan rem tangan tersebut pada saat diperlukan saja.

Pada sistem transmisi otomatis, pilihan gigi yang tersedia biasanya adalah P – R – N – D – L atau P – R – N – D3- D2 – L. Gigi P dipakai ketika mobil dalam kondisi parkir. Gigi N dipakai jika kita misalnya berhenti lama di lampu merah dan tidak ingin menginjak pedal rem. Gigi R untuk mundur. Adapun gigi D, D3, D2, dan L semuanya untuk gerakan maju. Untuk gerakan maju dengan laju normal, kita selalu pakai D atau D3. Gigi D2 dan L hanya dipakai jika kita memerlukan daya yang lebih besar atau gaya pengereman yang lebih besar, misalnya ketika sedang maju di tanjakan yang curam. Tuas pemindah transmisi biasanya tersedia dalam 2 variasi. Pertama, gigi-gigi dalam posisi segaris. Dalam hal ini, tersedia tombol di tuas pemindah dimana kita harus menekan tombol tersebut jika ingin memindahkan gigi. Variasi kedua adalah gigi-gigi tidak dalam posisi segaris. Dalam hal ini, tidak ada tombol pada tuas pemindah. Untuk memindahkan gigi, kita cukup menggerakkan tuas pemindah ke posisi yang kita inginkan.

(lebih…)

Tips Dasar Memegang Setir Mobil 1 Januari, 2015

Posted by abdurrosyid in Pokoknya Ada Saja.
add a comment

Sebelum berbicara mengenai berbagai cara memegang setir, penting bagi kita untuk mengatur maju mundurnya tempat duduk kita agar nyaman sewaktu menginjak pedal kaki dan mengendalikan setir. Posisikan tempat duduk sedemikian sehingga tungkai kita masih sedikit tertekuk ketika kaki kita menginjak pedal kopling secara penuh, dan lengan kita masih sedikit tertekuk ketika tangan kita memegang bagian atas roda setir.

Dilihat dari sisi bagian roda setir yang dipegang, ada 2 cara untuk memegang setir mobil Anda: cara 10-2 dan cara 9-3. Pada cara 10-2, Anda memegang roda setir pada posisi pukul 10 dan pukul 2 (diatas garis tengah). Adapun pada cara 9-3, Anda memegang roda setir pada posisi pukul 9 dan pukul 3 (tepat pada garis tengah). Agar tangan lebih rileks dan juga menghindari cedera pada tangan jika terjadi kecelakaan, jempol tidak perlu mencengkeran lingkaran setir. Pilih cara yang mana ya? Kayaknya pilih yang menurut Anda lebih nyaman saja.

Dilihat dari sisi bagaimana Anda menggerakkan lengan sewaktu menggerakkan roda setir, juga ada 2 cara: cara hand-over-hand dan cara pull-over (atau kadangkala disebut hand-to-hand atau pull-push). Pada cara hand-over-hand, Anda menyilangkan satu lengan diatas lengan yang lainnya. Teknik ini cocok dipakai untuk memutar setir secara cepat. Adapun pada cara pull-over, lengan Anda tidak pernah saling bersilangan. Teknik ini akhir-akhir ini banyak dianjurkan karena lebih mengakomodasi mengembangnya airbag dengan baik jika terjadi kecelakaan, namun kurang cocok untuk memutar setir secara cepat. Terlepas dari teknik manapun yang Anda pakai, pada setiap saat minimal selalu ada satu tangan yang memegang setir. Jangan sampai ada satu saat dimana tak satu tanganpun memegang setir. Bisa juga Anda memakai kedua teknik tersebut tergantung pada situasi. Saya misalnya lebih nyaman memakai teknik hand-over-hand ketika perlu memutar setir dengan cepat dan menggunakan teknik pull-over untuk berbelok. Dalam hal ini, ketika berbelok saya hanya menggunakan satu tangan saja untuk memutar setir. Misalnya ketika belok kanan, pertama-tama taruh tangan kanan pada posisi pukul 12 diatas setir (agar jangkauan tangan lebih lebar untuk bisa bermanuver), lalu tangan kanan tersebut mulai memutar setir ke arah kanan. Untuk kembali pada posisi semula, putar balik setir (ke kiri) dengan tangan kanan yang sama. Cara ini lebih enak dan rileks dibandingkan menggunakan kedua tangan sekaligus.

Tips Dasar Memutar Balik Mobil 1 Januari, 2015

Posted by abdurrosyid in Pokoknya Ada Saja.
1 comment so far

Memutar balik secara umum ada 2 macam: putar balik di jalan yang sama (three-point-turn) dan putar balik U-turn. Untuk melakukan putar balik di jalan yang sama yang tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan sekali putar meski dengan setir penuh, lakukan langkah berikut:

  1. Set gigi transmisi ke 1.
  2. Jika mobil Anda sekarang disisi kiri dan ingin memutar mobil ke kanan, maka majukan mobil sambil belokkan setir ke kanan, lalu mundur sambil belokkan setir ke kiri, lalu maju lagi sambil belokkan setir ke kanan. Jadi urutannya adalah maju (kanan) – mundur (kiri) – maju lagi (kanan). Adapun jika mobil Anda semula berada di sisi kanan dan ingin memutar mobil ke kiri, maka majukan mobil sambil belokkan setir ke kiri, lalu mundur sambil belokkan setir ke kanan, lalu maju lagi sambil belokkan setir ke kiri. Sehingga urutannya adalah: maju (kiri) – mundur (kanan) – maju lagi (kiri).

Adapun untuk melakukan U-turn, caranya adalah:

  1. Ambil lajur yang terdekat dengan pembatas antar jalan.
  2. Set gigi transmisi ke 1.
  3. Ketika ujung putaran sejajar dengan bagian tengah mobil Anda, mulai putar setir penuh ke arah Anda ingin berputar.
  4. Jika ada arus mobil dari sisi yang lain, hentikan dulu mobil sebelum benar-benar berputar, dengan cara injak pedal kopling lalu pedal rem, selanjutnya lepaskan pedal kopling perlahan hingga mesin mobil bergetar dan pedal rem tetap terinjak. Setelah ada ruang untuk berputar, lepaskan pedal rem perlahan dan sempurnakan putaran mobil Anda. Ambil lajur terdekat dengan pembatas jalan, terutama jika lalu lintas ramai.

Tips Dasar Parkir Mobil 1 Januari, 2015

Posted by abdurrosyid in Pokoknya Ada Saja.
1 comment so far

Memarkir mobil biasa dibedakan menjadi tiga: parkir menyudut, parkir tegak lurus, dan parkir paralel. Parkir menyudut bisa dibilang parkir yang paling mudah, karena bisa dilakukan dengan gerakan maju dan tinggal sedikit membelokkan mobil kita sesuai dengan sudut slot parkir. Pada parkir tegak lurus, posisi slot parkir tegak lurus terhadap arah laju mobil. Adapun pada parkir paralel, posisi slot parkir searah dengan laju mobil kita sedemikian sehingga mobil-mobil lain terletak di depan dan di belakang slot parkir kita. Cara termudah dan teraman untuk parkir tegak lurus dan parkir paralel adalah dengan berjalan mundur.

Cara parkir tegak lurus:

  1. Ambil posisi ancang-ancang, tegak lurus slot parkir, sekitar 2 meter melebihi slot parkir.
  2. Set gigi transmisi ke R (mundur).
  3. Mulai mundur pelan-pelan sambil membelokkan setir penuh ke kanan (jika slot parkir di sebelah kanan) atau ke kiri (jika slot parkir ada di sebelah kiri). Tengok ke belakang untuk memastikan posisi mobil.
  4. Begitu referensi kanan dan kiri bagian belakang mobil terlihat pada posisi simetris (lihat dari spion kanan dan kiri), hentikan mobil lalu luruskan setir.
  5. Maju atau mundurkan mobil pada posisi yang sesuai.

(lebih…)

Tips Dasar Mengemudikan Mobil 1 Januari, 2015

Posted by abdurrosyid in Pokoknya Ada Saja.
add a comment

Berikut ini beberapa tips dasar seputar mengemudikan mobil.

Aturan Dasar 🙂

Ini mungkin tidak perlu diingat-ingat jika kita sudah terbiasa mengemudi karena secara refleks kita akan melakukannya akibat terbiasa:

  1. Injak pedal kopling setiap kali mengerem. Jika tidak, mesin akan mati.
  2. Injak pedal kopling setiap kali memindahkan gigi transmisi.
  3. Selalu lepaskan pedal kopling dengan perlahan, terutama pada separuh akhir.
  4. Selalu injak pedal rem dengan perlahan, kecuali pada saat emergency.

Mulai Menjalankan Mobil

Sebelum mulai menjalankan mobil, pastikan melakukan hal-hal berikut:

  1. Kenakan sabuk pengaman.
  2. Periksa dan atur spion kanan, spion kiri, dan spion belakang.
  3. Periksa blindspot dengan menoleh secara langsung ke kanan, ke kiri, dan bila perlu ke belakang.

Untuk mulai menjalankan mobil setelah berhenti, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Injak penuh pedal kopling.
  2. Set ke gigi transmisi 1.
  3. Turunkan rem tangan jika dalam keadaan aktif.
  4. Tekan pedal gas sedikit saja.
  5. Lepaskan pedal kopling perlahan-lahan, terutama pada separuh terakhir.

(lebih…)

Dakwah di Media: Peluang dan Tantangannya 15 Maret, 2011

Posted by abdurrosyid in Pokoknya Ada Saja.
3 comments

Dakwah adalah aktivitas yang baik. Lebih dari itu, dakwah adalah aktivitas yang sangat mulia, bahkan paling mulia. Wa man ahsanu qawlan min man da’aa ilallah ‘Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah, menyeru kepada Allah’.

Aktivitas yang baik harus dilakukan dengan cara yang baik, bahkan yang terbaik. Jika tidak, aktivitas yang baik itu akan dikalahkan oleh aktivitas yang buruk dan jahat. Seperti perkataan Ali bin Abi Thalib ra: “Kebaikan yang tidak dikelola dengan baik akan dikalahkan oleh keburukan dan kejahatan yang dikelola dengan baik.”

Saat ini kita melihat bahwa konten-konten dan seruan-seruan yang tidak baik terus disebarluaskan secara masif kepada masyarakat melalui berbagai macam media, baik media cetak, media elektronik, maupun media online. Nah, jika dakwah tidak kita lakukan dengan cara yang sama, kita semua tentunya khawatir bahwa setiap saat masyarakat kita hanya akan dicekoki oleh konten-konten dan seruan-seruan yang tidak baik, mengingat tingkat interaksi masyarakat kita dengan media sudah begitu tinggi. Betapa tidak, saat ini hampir setiap rumah punya pesawat televisi yang ditonton berjam-jam setiap hari. Saat ini masyarakat kita juga semakin akrab dengan internet. Apalagi, sekarang ini internet sudah masuk desa, dan ada banyak perangkat dan layanan semacam blackberry yang bisa dipakai dengan mudah untuk mengakses internet. Ini artinya, peluang untuk berdakwah di media sangatlah besar dan prospektif. (lebih…)

Jejaring Sosial dan Update Status 12 Maret, 2011

Posted by abdurrosyid in Pokoknya Ada Saja.
1 comment so far

Hari gini gak punya Facebook? Pasti akan dibilang ‘nggak gaul’. Facebook atau biasa disingkat FB saat ini betul-betul telah menjadi jejaring sosial paling digemari di negeri ini. Tua, muda, laki-laki, perempuan, dan siapa saja sudah sangat akrab dengan mainan yang satu ini.

Di awal-awal maraknya jejaring sosial di negeri ini, kita mengenal yang namanya Friendster. Namun penggunaan Friendster ketika itu hanya didominasi oleh kaum muda saja. Ini berbeda dengan Facebook yang saat ini kita dapati digandrungi oleh hampir semua lapisan masyarakat. Menurut pendapat saya, ini wajar saja karena memang desain Friendster terlalu ‘anak muda’, berbeda dengan desain Facebook yang lebih ‘netral’.

Banyaknya penggandrung Facebook saat ini tidak berarti Facebook is the best. Kita semua tahu bahwa Facebook punya rival terdekat yang bernama Twitter. Di Indonesia, pengguna Facebook memang lebih banyak, namun Twitter memiliki kesan ‘lebih elitis’. Pengguna Twitter seolah-olah dianggap ‘lebih berkelas’ ketimbang pengguna Facebook. (lebih…)

Gimana sih Walimahan yang Islami? 11 Januari, 2010

Posted by abdurrosyid in Pokoknya Ada Saja.
Tags: , , , , , ,
3 comments

Walimah artinya berkumpul, sambil makan-makan tentunya. ‘Urs artinya pernikahan. Dengan demikian, walimatul ‘urs – atau biasa disingkat menjadi walimah saja – adalah acara kumpul-kumpul alias kendurenan, selametan, resepsi, atau pesta yang dilakukan sebagai tanda syukur atas pernikahan yang telah terjadi, berbagi kegembiraan dengan orang lain. Disamping itu juga untuk mengumumkan kepada khalayak mengenai telah terjadinya pernikahan tersebut, agar tidak timbul fitnah. Rasulullah saw bersabda, ”Umumkan pernikahan!” (Hasan: Shahih Ibnu Majah no:1537 dan Shahih Ibnu Hibban hal.313 no:1285). Adapun salah satu hikmah diumumkannya pernikahan adalah untuk membedakannya dengan zina, disamping untuk menghindari munculnya fitnah.

Hukum walimah menurut jumhur (mayoritas) ulama adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Sementara sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa hukumnya adalah wajib, dengan berdasar pada hadits Rasulullah saw, dimana beliau saw pernah bersabda kepada Abdurrahman bin ’Auf r.a., ”Adakanlah walimah meski hanya dengan menyembelih seekor kambing.” (Muttafaqun ’alaih). Dan dari Buraidah bin Hushaib, ia bertutur, ”Tatkala Ali melamar Fathimah ra, Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya pada perkawinan harus diadakan walimah.” (Shahih Jami’us Shaghir no:2419 dan al-Fathur Rabbani XVI:205 no:175). (lebih…)