Konspirasi: Antara Logika dan Mitos 20 Agustus, 2017

Saya percaya dengan konspirasi, tapi dengan kadar yang proporsional. Soal 3 isu konspirasi yang paling populer:

Isu #1. Kelompok rahasia seperti Illuminati dan Freemasony seratus persen menguasai dan mengatur tata kelola dunia. Termasuk dalam isu ini antara lain: Kelompok rahasia tsb menentukan dan mengatur para pemimpin boneka, Yahudi atau keluarga Rotshchilds menguasai semua bank sentral di seluruh dunia, dan Israel tak bisa dikalahkan.

Saya percaya adanya hegemoni maupun konspirasi politik ataupun ekonomi. Tapi saya sulit mempercayai bahwa SEGALA HAL di dunia dikendalikan oleh segelintir kelompok rahasia tanpa ada kemampuan dari umat manusia untuk melawannya. Saya sulit mempercayai bahwa semua orang “can be fooled by such mysterious, secret power” tanpa ada yang bisa melawan atau bahkan sekedar mengetahui, menyadari, dan membicarakannya di ruang2 publik.

Saya tidak menafikan adanya pemimpin2 boneka. Saya mempercayai fakta kuatnya lobi yahudi di AS, dan bahwa AS adalah negara adidaya sejauh ini, dan bahwa blok timur semakin menguat.

Saya bisa menerima ada hegemoni ataupun ada yang “paling berkuasa” dalam ekonomi, keuangan, dan perbankan. Ataupun ada yang paling bisa memainkan nilai uang kertas. Tapi bukan berarti hanya ada satu pihak yang menguasai SERATUS PERSEN dari hulu ke hilir keseluruhan ekonomi, keuangan, dan perbankan, tanpa ada kemampuan dari pihak yang lain untuk sekedar mengimbangi atau “melawan” hegemoni tsb, seolah-olah pihak lain tidak punya potensi untuk kuat secara ekonomi. Potensi selalu ada.

Dan saya sama sekali tidak percaya bahwa Israel tidak bisa dikalahkan.

Isu #2. Vaksinasi adalah konspirasi untuk melemahkan umat Islam atau bangsa2 negara dunia-ketiga atau manusia2 selain kelompok pengatur (baca no.1 diatas).

Saya hampir tidak bisa percaya bahwa SEMUA dokter bisa dibodohi oleh konspirasi vaksin tanpa ada satupun yang menyadarinya dan “meniup peluit” buat kebaikan masyarakat.

Isu #3. Bumi bulat dan pendaratan di bulan adalah propaganda yang telah disebarkan melalui sekolah-sekolah dan media. Bumi adalah datar seperti piringan, dan pendaratan di bulan adalah hoax.

Berdasarkan beberapa argumen, saya lebih percaya bahwa bentuk bumi itu bulat, yang tentu saja permukannya “datar” jika dilihat dari tempat kita berpijak. Demikian pula saya juga sulit mempercayai sekian banyak astronot, astronom, astrofisikawan, aerospace engineers, geomatikawan, dan para ilmuwan serta insinyur pada umumnya bisa dibodohi selama ratusan tahun tanpa ada yang menyadari bahwa ada yang salah dengan pengetahuan dan keyakinan mereka.

Sekian.

Tsunami Jepang, Revolusi Timur Tengah dan Tanda-tanda Hari Kiamat 13 Maret, 2011

Fa’tabiruu yaa ulil abshaar ‘Maka ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang memiliki penglihatan’.

Akhir-akhir ini, kita melihat beberapa kejadian penting yang semestinya membuat kita berpikir lebih dalam. Yang pertama adalah Tsunami Jepang, yang terjadi pada hari Jumat, 11 Maret 2011, dan menghancurkan pemukiman penduduk di kawasan pesisir timur Jepang, tepatnya Pulau Honshu. Tsunami setinggi 4-10 meter itu dipicu oleh gempa dahsyat berkekuatan 8,9 Skala Richter. Untuk diketahui, angka tertinggi Skala Richter adalah 10. Wikipedia mencatat bahwa 8,0-8,9 Skala Richter artinya gempa dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area ratusan mil, sedangkan 9,0-9,9 Skala Richter artinya gempa dapat menghancurkan area ribuan mil. Sedangkan gempa dengan Skala Richter 10,0 keatas belum pernah terekam dalam sejarah kemanusiaan.

Metrotainment.net menulis berita pada tanggal 13 Maret 2011: “Setidaknya sampai saat ini diperkirakan 1000 orang  menjadi korban tewas keganasan gempa bumi dan tsunami seperti dilansir salah satu media lokal Jepang. Badan Nasional Jepang mengatakan bahwa 202 orang telah dikonfirmasi tewas dan 673 orang dilaporkan hilang sementara 991 orang luka-luka. Namun angka tersebut akan terus bertambah seiring dengan pelaksanaan evakuasi yang akan dilakukan sepanjang pantai timur laut pulau Honshu yang merupakan lokasi yang terkena dampak tsunami yang dahsyat. Setidaknya sekitar 3000 rumah lebih tersapu air bercampur lumpur dan material lainnya.” (lebih…)