Menjadi Muslim Superman 25 Desember, 2007
Posted by abdurrosyid in Esai-esai Kehidupan.Tags: kamil, muslim, sakti, superman
trackback
Anda tahu Superman? Bisa ini, bisa itu, sempurna! Seperti itulah selayaknya sosok seorang muslim. Sosok muslim superman. Atau dalam bahasa arab, muslim kamil, yang bermakna muslim yang sempurna. Tentunya sempurna dalam batas-batas kemanusiaan, karena sejatinya tidak ada sesuatu yang benar-benar sempurna kecuali Yang Maha Sempurna.
Muslim superman memiliki beberapa kesaktian. Pertama, kesaktian ruhani. Hubungannya dengan Allah amatlah kuat. Ia tidak pernah sedikitpun meninggalkan ibadah-ibadah wajib. Bahkan, ia juga semangat melakukan amalan-amalan sunnah. Setiap malam ia tak pernah luput shalat tahajjud. Setiap hari minimal satu juz Al-Qur’an ia baca dengan tartil. Ia senantiasa berdzikir setiap pagi dan petang, dan dalam setiap kesempatan. Puasa sunnah Senin dan Kamis sudah menjadi kebiasaannya.
Muslim superman juga memiliki kesaktian pikiran. Untuk kesaktian pikiran ini, ia punya tiga aji-aji. Yang pertama, aji-aji wawasan keagamaan. Aji-aji ini ia peroleh karena ia telah sanggup menghafalkan seluruh isi Al-Qur’an. Wawasan ilmu-ilmu keislamannya, dengan segala macam cabangnya, juga sudah mencapai taraf seorang profesor. Yang kedua, aji-aji wawasan iptek. Ia adalah sesosok manusia yang paham betul ilmu pengetahuan. Matematika dan fisikanya nilai sepuluh. Ia juga paham betul berbagai macam ilmu-ilmu sosial. Soal teknologi, ia paham segala macam jeroannya teknologi yang paling canggih. Wah, sakti benar nih aji-ajinya. Belum, masih ada lagi satu aji-aji andalannya. Namanya aji-aji wawasan spesialisasi. Kalau yang ini, tiap superman bawaannya beda-beda. Tergantung spesialisasinya.
Kesaktian ketiga si muslim superman adalah kesaktian beramal. Ia betul-betul sosok yang lihai dalam manajemen amal. Aji-aji manajerialnya betul-betul hebat. Jika beramal, ia betul-betul itqan. Bagus benar begitu. Perencanaannya bagus, prosesnya benar dan tepat, dan hasilnya tentu saja…memuaskan!
Kesaktian keempat yang dimiliki oleh si muslim superman adalah kesaktian donya brana. Dengan aji-aji enterpreneurship yang ia miliki, ia sanggup mengumpulkan banyak pundi-pundi uang. Tapi ia bukanlah sosok yang serakah dengan harta. Sebaliknya, kezuhudan adalah pakaiannya. Semua harta yang ia miliki hanya ia dedikasikan untuk agama dan dakwah, karena ia seorang muslim dan dai.
Selain keempat kesaktian ini, sebetulnya ia masih punya beberapa kesaktian yang lain. Tapi ia belum mau memberitahukannya kepada banyak orang. Gimana, mau jadi si muslim superman? Atau muslim batman? Atau muslim spiderman? Atau gabungan dari semuanya? Hmmm…
Yup, Ku ingin jadi Muslim Superman… bukan Cuperman.
yap, jadi muslim superman yang piawai main bola juga kan…
Kenapa tidak? Selamat datang saudaraku di gubuk ane yang sederhana ini.
bagaimana klo “Jadi Man Supermuslim”.
(eh bgmn kabar kampus mesin kita? masih merahkah?)
Man Supermuslim? Kayaknya istilah itu sebetulnya lebih pas. Karena berarti ‘Muslim Super yang Laki-laki’. Tapi Muslim Superman boleh juga toh. ‘Manusia Super yang Muslim’.
Kampus mesin kayaknya masih tetap merah, cuma merahnya sudah tidak lagi merah darah. Sekarang merahnya merah jingga, soalnya makin banyak mahasiswinya. Wallahu a’lam, ini kemajuan atau kemunduran.
Hmm…Gimana klo blognya dibikin tidak jadi gubuh sederhana lagi
btw, “donya brana” tu bahasa apa ya? dan arti tepatnya?
Gubuk sederhana kan enak. Asalkan nggak panas saat kena matahari, nggak bocor saat hujan, dan fasilitasnya lengkap he he. Apalagi jika pemandangan di sekitarnya indah. Waahh…
Donya brana tuh bahasa Jawa, atau setidak-tidaknya bahasa Lamongan asli. Artinya: harta benda atau kekayaan.
subhanallah