Be Happy, Come On… 4 Oktober, 2009
Posted by abdurrosyid in Esai-esai Kehidupan.Tags: gembira, takdir
trackback
Sepanjang engkau bisa gembira, maka bergembiralah. Bahkan, berusahalah selalu untuk bisa gembira. Memiliki pemahaman bahwa gembira itu kurang utama atau bahkan dosa, jelas adalah sebuah kesalahan. Allah Ta’ala sendiri berkali-kali menyatakan bahwa orang-orang yang beriman itu tidak pernah takut dan tidak pernah bersedih hati. Takut artinya gelisah tentang masa depan, sedangkan sedih adalah gelisah atas sesuatu yang telah berlalu.
Berusahalah untuk selalu gembira, karena hal tersebut adalah perjuangan. Maksudnya, berusaha untuk selalu bergembira jelas bukan perkara yang mudah, karena hal-hal yang tidak kita sukai selalu saja kita alami dari waktu ke waktu. Dan sudah tentu, hal-hal yang tidak menyenangkan tersebut berpotensi membuat kita bersedih. Nah, tantangannya adalah bagaimana agar Anda tetap bisa bergembira meskipun hal-hal yang tidak menyenangkan menimpa diri Anda.
Untuk bisa selalu gembira, Anda harus selalu bisa menerima hal-hal pahit yang Anda alami. Anda harus bisa memandang hal-hal tersebut sebagai takdir (ketentuan) Allah yang tidak mungkin dielakkan, seraya memandang ke depan secara optimis. Jangan pernah berpikir: “Seandainya saja hal itu tidak terjadi.” Jangan pernah bergumam: “Seandainya saja…” karena hal tersebut adalah pintu syetan yang akan merusak keimanan dan keyakinan Anda pada takdir Allah.
Anda harus selalu optimis memandang ke depan. Jangan pernah bersedih atas hal-hal buruk yang telah terjadi. Jadikanlah segala yang telah lewat sebagai pengalaman dan i’tibar ‘pelajaran untuk diri Anda’, dan selebihnya lupakan semuanya. Ibrah yang telah Anda dapatkan dari segala yang telah terjadi harus menjadikan Anda sebagai orang yang lebih matang, yang tidak akan terjatuh pada kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Ingat-ingatlah selalu segala ibrah yang telah Anda dapatkan. Selebihnya, selalu tatap ke depan, dan jangan pernah menoleh ke belakang. Jangan pernah bergumam atau berkata: “Seandainya saja…”.
Yang saya maksud dengan gembira disini adalah kegembiraan apa saja yang bisa Anda rasakan, sepanjang tetap berada dalam bingkai agama. Kegembiraan yang saya maksudkan bukanlah kegembiraan yang diraih dengan cara-cara yang melanggar aturan agama. Bergembiralah, sepanjang tidak keluar dari aturan agama. Jangan pernah bersedih. Laa tahzan.
Allah telah menyediakan berbagai macam kenikmatan di dunia ini, maka nikmatilah seraya bersyukur. Sesungguhnya Allah menyukai bekas nikmat-Nya pada hamba-hamba-Nya yang bersyukur. Nikmatilah segala pemberian Allah, sepanjang Anda bisa bersyukur.
Tetapi ingat, Allah tidak hanya memberikan kenikmatan. Dia juga menguji kita dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Itulah musibah. Menghadapi musibah, jadilah orang-orang yang sabar dan tegar. Jangan pernah berburuk sangka kepada Allah ketika Anda ditimpa musibah. Yakinilah bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dengan meyakini hal tersebut, Anda akan selalu bisa bergembira, optimis, berpikir positif, dan bersikap positif, baik ketika mendapatkan kenikmatan ataupun ketika ditimpa hal-hal yang tidak menyenangkan.
Alhamdulillaah… I’m so grateful n happy to read this article… Jazakumullah khairan, ya Akhi…
subhanallah, inspiring sekali mas,,
terima kasih ya,, semoga bisa terus memberi hikmah pada orang lain ya
saat ini ujian sedang bersama saya, berusaha menghibur hati dengan article ini,,,,,tks……