Pertempuran dalam Diri 26 Juni, 2008
Posted by abdurrosyid in Sajak-sajakku.Tags: jiwa, nafsu, pertempuran, puisi, sajak
trackback
Tak pernah berhenti bergolak // bergemuruh dan menggelegak // didalam dada setiap jiwa // itulah musuh didalam diri // yang tak pernah kenal menyerah.
Kapankah ia menyerah // ditengah pertempuran yang sunyi // sementara jiwa terus saja berjuang // dengan amunisi-amunisi yang ada.
Dia berkata // Aku takkan pernah menyerah // sampai engkau menyerah // Sampai dimanakah batas kekuatanmu, wahai jiwa yang terus melawan?
Jiwa berkata // Aku takkan pernah berhenti berusaha // dengan segala kekuatanku // dan segenap amunisiku // untuk bertahan dan menghancurkanmu.
Dia berkata // Sampai kapan engkau akan terus berjuang? // Sampai dimana batas kekuatanmu?
Jiwa berkata // Sampai kapanpun juga, aku takkan pernah menyerah // Menyerahlah engkau menjadi tawananku.
Dia berkata // Aku ada dalam dirimu // Bagaimana kau akan mengalahkanku? // Apa kamu bisa? // Aku adalah musuh yang sangat cerdik // mengintai setiap celah dalam tubuhmu.
Dia melanjutkan // Aku adalah nafsu yang takkan pernah // meninggalkan jisim jiwamu // Bukanlah aku sering bersama-sama denganmu?
Dia terus melanjutkan // Tahukah kamu? // Aku ini bagimu // ibarat anak yang menyusu // aku takkan pernah ingin berhenti // sebelum engkau menyapih aku.
Jiwa berkata // Kalau begitu aku akan menyapih dirimu.
Dia menantang // Tegakah engkau? // Siapkah engkau? // Apakah engkau benar-benar // ingin berpisah dari aku?
Jiwa berkata // Akan kupaksa diriku // untuk tega dan siap // Jika tidak, engkau pasti semakin menjadi.
Dia kembali menantang // Lakukanlah jika kau bisa // Lakukanlah sekarang juga.
Jiwa berkata // Baik, aku akan menawanmu sekarang // Aku menawanmu sekarang // Aku menawanmu sekarang.
Komentar»
No comments yet — be the first.